Minggu, 14 Agustus 2016

Dan aku melihat tas charles keith di kopaja tanah abang - kampung melayu

genap 10 hari saya menetap di Jakarta.
tapi saya belum menemukan sisi ruang kota ini yang katanya hingar bingar.

jakarta bagi 10 hari pertamaku hanyalah jalan pulang pergi tanah abang dan jalan kebon sirih.
yah mungkin hanya ditambah pasar senen dan kuningan.

saya terlalu malas berjalan - jalan di kota ini.
bagi saya, tidak banyak hal yang menarik di kota ini.
dan senyatanya, kebahagiaan saya saat ini hanya satu.
saat saya bisa SENDIRI tanpa ada satupun manusia yang kepo terhadap saya
dan sok tau pengen ikut ikutan ngurusin urusan saya.
*kok malah curhat yes.? hehehe

kembali ke judul,
let me know, kalo kamu kerja, baju seperti apa yang kamu pakai?
atasan dan bawahan 300 ribuan (yang di diskon as always yah..)
lalu pernah memperhatikan kernet dan supir kopaja.?
baju macam apa yang mereka kenakan saat bekerja.?
bahkan mungkin jika dirupiahkan, harga baju mereka tak ada 25%nya dari baju bekerja kalian..

pernah tau Kuningan kan.?
dengan semua model rumah yang sangat makan ruang di tengah persaingan ruang sangat gila di Jakarta..
di lokasi yang sama, pun, saya melihat sebuah keluarga kecil dengan rumah super simpel dan bisa dibawa
kemana-mana. yes. gerobak dengan anak kecil kegirangan mainan boneka kumal yang ditarik seorang suami dan
didorong istrinya dari belakang..

melihat Jakarta dari sudut pandang pegawai cupu macam saya ini ternyata sangat mudah.
mudah.? atau sayanya yang terlalu cepat menyimpulkan sesuatu.?

saya masih normal kok, se normal pengen punya tas ataupun jam tangan mahal yang mencapai separuh gaji saya.
tetapi saya sangat tergelitik dengan baju kerja yang compang camping dan rumah portable.
naif memang membicarakan kesetaraan, keadilan, kesejahteraan, dan teman teman nya karena memang kesetaraan dan keadilan
memang semu kalo semua sama dan adil tak akan ada persaingan lalu buat apa napas dan badan kalian berkeringat di dunia.?

setidaknya ketika saya terlalu naif dengan menghujat orang kaya yang mengemplang pajak sebagai penyebab utama pekerja
tanpa baju layak dan rumah portable maka saya lebih senang melihat dan menghargai pekerjaan mereka a.k.a peran mereka di
Jakarta.


Bayangkan jika tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mau (atau terpaksa) menjadi kernet dan supir kopaja.
mungkin si pemakai Charles Keith Handbag bakal koar2 karena setiap hari harus naik ojek ataupun bajaj yang
harganya berlipat-lipat dibanding kopaja.
dan bayangkanlah jika tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mau (atau terpaksa) menjadi tukang sampah,
rumah megah di Jakarta siap2 bau sampah aja ya.

So the point is, hargai semua peran yang ada disekitarmu.
kalaupun mereka ada bukan karena mereka mau tetapi lihatlah dari sisi keikhlasan mereka menjalani perannya.
dan kalaupun jengah melihat mereka yang "mengotori" pemandangan lalu apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu
memperbaiki nasib mereka karena percayalah mereka juga ingin punya tempat tinggal yang nyaman dan baju yang layak seperti kalian.