dan aku yakin pada saatnya nanti anugerah dan piala itu akan jatuh ke tanganku.
akupun sampai bingung, ini namanya muhasabah atau... ataukah menjauhi mendustakan nikmat.
apapun itu, syukurku tak akan pernah putus pada Sang Pemilik segala nikmat..
pernah seorang dosen di kelas memberikan motivasi untuk berprestasi dan cepat lulus dengan mengilustrasikan kembali cerita dalam novel yang sangat terkenal "laskar pelangi" bagaimana seorang yang sangat banyak menghadapi hambatan untuk mendapatkan pendidikan berhasil mendapatkan mimpinya untuk kuliah di Sorborne.
ironi memang ketika dibandingkan dengan kita,, atau okelah diperkecil penunjukan subyeknya ke "saya",, yang ibarat kata tidak memiliki penghambat seberat si ikal dalam novel laskar pelangi, masih saja memiliki segudang alasan untuk bermalas - malasan sewaktu kuliah dan mengerjakan skripsi.
tetapi kali ini, dan pada saat sekarang,, saya merasa sedang diceramahi oleh Sang Pemilik segala nikmat tentang betapa kayanya ilmu yang saya miliki..
ada suatu cerita tentang anak manusia yang senyatanya memiliki orang tua yang sangat sangat mampu menyekolahkan dirinya bahkan sampai jenjang yang tak terhingga. tetapi, sungguh ironi yang terjadi,, saking sangat precious nya label sebagai "abdi negara" orangtuanya memilih menginvestasikan dana terhadap anaknya untuk mendapatkan cap sebagai abdi negara daripada untuk pendidikan anaknya.
sebentar,, saya ingin mencernanya lagi.. ahh tetapi tetap saja tak masuk akal logika ku..
bahkan ketika kedua orang tua dan saudara saya telah sah dan bahkan telah bertahun - tahun menjadi abdi negara tidak ada pernah terfikirkan untuk mencari cara instan untuk menjadi abdi negara dengan menginvestasikan dana yang begitu besarnya.
dan seperti diingatkan,, telah banyak dana yang dikeluarkan tidak sedikitpun ada hasil cap abdi negara yang didapat oleh anak ini..
kisah ini seakan seperti menarik kata - kata syukur dari dalam mulut saya untuk termuntahkan sebanyak - banyaknya... bahwa salah satu anugerah terindah dari hidup saya adalah lingkungan yang sangat mendukung untuk menuntut ilmu setinggi mungkin.. intelegensia,, insyaAlloh bukan idealisme yang saklek yang saya miliki saat ini.
karena saya berfikir,, contoh diatas adalah idealisme abdi negara yang sangat saklek yang dipuja di keluarga tersebut,, sangat ironi..
menikmati istiqomah atau sedang mendapatkan nikmat istiqomah yaa??
entahlah,, sampai saat ini,, semuanya masih menjadi misteri..
mengapa anak manusia satu ini melepaskan hijabnya dan memilih menjadi wanita super gaul..
tak tanggung - tanggung,, hijabnya yang tergolong "dalam" bisa terhapus oleh lingkungan yang berada disekitarnya..
lagi - lagi lingkungan yang membuat saya sampai saat ini tak habis pikir dan masih menganggap hal tersebut diatas perlu untuk memerintahkan syaraf motorik mulut melafalkan kata WOW..
meskipun saya tidak berhijab yang "dalam" tapi saya masih memiliki si "istiqomah" ini dan semoga Alloh SWT tetap menjadikan dia sebagai jodohku.. apa jadinya jika aku kehilangan si "istiqomah" ini??
diucap lagi yuk kata - kata satu ini "alhamdulillah hirobbil 'alamin"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar